DAFTAR
ISI
DAFTAR
ISI………………………………………………………...............1
KATA PENGANTAR…………………………………………………….....2
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang…………………………………….............. 3
I.2
Tujuan Teks………………………………………………... 3
1.3 Metode Pengumpulan Data………………………………….4
BAB II ISI
2.1 Wawancara dengan Narasumber…………………………… 10
2.2 Hasil Wawancara dalam bentuk paragraph………………… 11
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan………………………………………………….12
3.2 Saran-saran…………………………………………………. 12
LAMPIRAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah – Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan laporan hasil wawancara kami, meskipun dengan sedikit
keterlambatan. Dari hasil wawancara yang telah kami lakukan di Produksi
Roti”RESTU”, kami mendapatkan banyak pengetahuan dalam bidang wirausaha yang
tidak ternilai harganya. Dan dengan bersumber dari hal – hal tersebut akhirnya
menjadi dasar dan bahan bagi penyusunan laporan ini.
Laporan hasil wawancara ini dapat terselesaikan
dengan adanya bantuan dari pihak pembimbing materi yaitu pengajar mata pelajaran
Bahasa Indonesia kelas X–3, Ibu Wiwin yang telah mengarahkan kami untuk membuat
laporan hasil wawancara dengan benar. Kemudian juga kami ucapkan terimakasih
kepada pemilik Produksi Roti yaitu Bapak
Jhon karena telah meluangkan waktunya untuk menyampaikan informasi
kepada kami sehingga kami dapat menyusun laporan hasil wawancara ini. Serta
tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada teman – teman yang telah menyusun
laporan hasil wawancara sebelumnya karena telah memberi kami inspirasi untuk
membuat laporan hasil wawancara ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih terdapat
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca demi penyempurnaan penyusunan laporan selanjutnya. Kami juga berharap
tugas wawancara maupun laporan hasil wawancara ini dapat berguna dan bermanfaat
bagi para pembaca.
Boyolali, 16 April 2014
Penyusun
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Kegiatan wawancara ini merupakan salah satu
tugas di bidang mata pelajaran Bahasa Indonesia yang bertujuan untuk memperoleh
informasi dari narasumber. Kami memilih obyek wawancara di pabrik pengolahan
pangan “RESTU BAKERY” oleh karena itu kami mewawancarai pemilik perusahaan
tersebut yang bertempat di Gawanan, RESTU BAKERY yaitu Pabrik pengolahan pangan
yang memproduksi roti dengan beraneka rasa.
Dengan terlaksananya kegiatan wawancara ini,
maka kami berharap telah memenuhi tugas Bahasa Indonesia dan mendapatkan nilai
yang baik. Serta bermamfaat bagi teman-teman sekalian.
1.2 Tujuan Tugas Wawancara
1. Memenuhi tugas Bahasa Indonesia.2. Menumbuhkan rasa kerja sama antara anggota kelompok.
3. Memahami dan menguasai kegiatan wawancara.
4. Memperoleh informasi.
1.3 Metode Pengumpulan Data
Dalam
penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan
penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa
sumbernya, dan apa alat yang digunakan.
Jenis
sumber data adalah mengenai dari mana data diperoleh. Apakah data diperoleh
dari sumber langsung (data primer) atau data diperoleh dari sumber tidak
langsung (data sekunder).
Metode
Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan
data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya
melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dkoumentasi dan sebagainya.
Sedangkan
Instrumen Pengumpul Data merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan
data. Karena berupa alat, maka instrumen dapat berupa lembar cek list,
kuesioner (angket terbuka / tertutup), pedoman wawancara, camera photo dan
lainnya.
Adapun
tiga teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah angket, observasi dan
wawancara.
1. Angket
Angket
/ kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang
dijadikan responden untuk dijawabnya.
Meskipun
terlihat mudah, teknik pengumpulan data melalui angket cukup sulit dilakukan
jika respondennya cukup besar dan tersebar di berbagai wilayah.
Beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan angket menurut Uma Sekarang (dalam
Sugiyono, 2007:163) terkait dengan prinsip penulisan angket, prinsip pengukuran
dan penampilan fisik.
Prinsip Penulisan angket menyangkut
beberapa faktor antara lain :
- Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur maka harus ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban.
- Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden. Tidak mungkin menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa Inggris pada responden yang tidak mengerti bahasa Inggris, dsb.
- Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup. Jika terbuka artinya jawaban yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan tertutup maka responden hanya diminta untuk memilih jawaban yang disediakan.
2. Observasi
Obrservasi
merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap
dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan untuk merekam
berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila
penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja,
gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.
Participant Observation
Dalam
observasi ini, peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatam sehari-hari
orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data.
Misalnya
seorang guru dapat melakukan observasi mengenai bagaimana perilaku siswa,
semangat siswa, kemampuan manajerial kepala sekolah, hubungan antar guru, dsb.
Non participant Observation
Berlawanan
dengan participant Observation, Non Participant merupakan observasi yang
penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang
diamati.
Misalnya
penelitian tentang pola pembinaan olahraga, seorang peneliti yang menempatkan
dirinya sebagai pengamat dan mencatat berbagai peristiwa yang dianggap perlu
sebagai data penelitian.
Kelemahan
dari metode ini adalah peneliti tidak akan memperoleh data yang mendalam karena
hanya bertindak sebagai pengamat dari luar tanpa mengetahui makna yang
terkandung di dalam peristiwa.
Alat
yang digunakan dalam teknik observasi ini antara lain : lembar cek list, buku
catatan, kamera photo, dll.
3. Wawancara
Wawancara
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya
jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau
sumber data.
Wawancara
pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan
karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000 responden, sedangkan pada
sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data
(umumnya penelitian kualitatif)
Wawancara terbagi atas wawancara
terstruktur dan tidak terstruktur.
- Wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti apa informasi yang ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah dibuat secara sistematis. Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu tape recorder, kamera photo, dan material lain yang dapat membantu kelancaran wawancara.
- Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali dari responden.
Kelebihan dan Kekurangan dalam
Teknik Pengumpulan Data
1. Metode Observasi
Pengumpulan
data dengan observasi langsung atau dengan pengamatan langsung adalah cara
pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar
lain untuk keperluan tersebut. Pengamatan baru tergolong sebagai teknik
mengumpulkan data, jika pengamatan tersebut mempunyai kriteria berikut:
- Pengamatan digunakan untuk penelitian dan telah direncanakan secara sistematik.
- Pengamatan harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah direncanakan.
- Pengamatan tersebut dicatat secara sistematis dan dihubungkan dengan proposisi umum dan bukan dipaparkan sebagai suatu set yang menarik perhatian saja.
Pengamatan
dapat dicek dan dikontrol atas validitas dan reliabilitasnya. Penggunaan
pengamatan langsung sebagai cara mengumpulkan data mempunyai beberapa
keuntungan antara lain :
Pertama.
Dengan cara pengamatan langsung, terdapat kemungkinan untuk mencatat hal-hal,
perilaku, pertumbuhan, dan sebagainya, sewaktu kejadian tersebut berlaku, atau
sewaktu perilaku tersebut terjadi. Dengan cara pengamatan, data yang langsung
mengenai perilaku yang tipikal dari objek dapat dicatat segera, dantidak
menggantungkan data dari ingatan seseorang;
Kedua.
Pengamatan langsung dapat memperoleh data dari subjek baik tidak dapat
berkomunikasi secara verbal atau yang tak mau berkomunikasi secara verbal.
Adakalanya subjek tidak mau berkomunikasi, secara verbal dengan enumerator atau
peneliti, baik karena takut, karena tidak ada waktu atau karena enggan. Dengan
pengamatan langsung, hal di atas dapat ditanggulangi. Selain dari keuntungan
yang telah diberikan di atas, pengamatan secara langsung sebagai salah satu
metode dalam mengumpulkan data, mempunyai kelemahan-kelemahan.
2. Metode Wawancara
Yang
dimaksud dengan wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau
pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang
dinamakan interview guide (panduan wawancara). Wawancara dapat dilakukan dengan
tatap muka maupun melalui telpon.
Wawancara Tatap Muka
Beberapa kelebihan wawancara tatap
muka antara lain :
- Bisa membangun hubungan dan memotivasi responden
- Bisa mengklarifikasi pertanyaan, menjernihkan keraguan, menambah pertanyaan baru
- Bisa membaca isyarat non verbal
- Bisa memperoleh data yang banyak
Sementara kekurangannya adalah :
- Membutuhkan waktu yang lama
- Biaya besar jika responden yang akan diwawancara berada di beberapa daerah terpisah
- Responden mungkin meragukan kerahasiaan informasi yang diberikan
- Pewawancara perlu dilatih
- Bisa menimbulkan bias pewawancara
- Responden bias menghentikan wawancara kapanpun
Wawancara via phone
Kelebihan
- Biaya lebih sedikit dan lebih cepat dari warancara tatap muka
- Bisa menjangkau daerah geografis yang luas
- Anomalitas lebih besar dibanding wawancara pribadi (tatap muka)
Kelemahan
- Isyarat non verbal tidak bisa dibaca
- Wawancara harus diusahakan singkat
- Nomor telpon yang tidak terpakai bisa dihubungi, dan nomor yang tidak terdaftar pun dihilangkan dari sampel
3.Metode Kuesioner
Kuesioner
adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah disusun sebelumnya.
Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner, atau daftar pertanyaan
tersebut cukup terperinci dan lengkap dan biasanya sudah menyediakan pilihan
jawaban (kuesioner tertutup) atau memberikan kesempatan responden menjawab
secara bebas (kuesioner terbuka).
Penyebaran
kuesioner dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti penyerahan kuesioner
secara pribadi, melalui surat, dan melalui email. Masing-masing cara ini
memiliki kelebihan dan kelemahan, seperti kuesioner yang diserahkan secara
pribadi dapat membangun hubungan dan memotivasi respoinden, lebih murah jika
pemberiannya dilakukan langsung dalam satu kelompok, respon cukup tinggi. Namun
kelemahannya adalah organisasi kemungkinan menolak memberikan waktu perusahaan
untuk survey dengan kelompok karyawan yang dikumpulkan untuk tujuan tersebut.
Etika dalam Pengumpulan Data
Beberapa isu etis yang harus
diperhatikan ketika mengumpulkan data antara lain :
- Memperlakukan informasi yang diberikan responden dengan memegang prinsip kerahasiaan dan menjaga pribadi responden merupakan salah satu tanggung jawab peneliti.
- Peneliti tidak boleh mengemukakan hal yang tidak benar mengenai sifat penelitian kepada subjek. Dengan demikian, peneliti harus menyampaikan tujuan dari penelitian kepada subjek dengan jelas.
- Informasi pribadi atau yang terlihat mencampuri sebaiknya tidak ditanyakan, dan jika hal tersebut mutlak diperlukan untuk penelitian, maka penyampaiannya harus diungkapkan dengan kepekaan yang tinggi kepada responden, dan memberikan alasan spesifik mengapa informasi tersebut dibutuhkan untuk kepentingan penelitian.
- Apapun sifat metode pengumpulan data, harga diri dan kehormatan subjek tidak boleh dilanggar
- Tidak boleh ada paksaan kepada orang untuk merespon survei dan responden yang tidak mau berpartisipasi tetap harus dihormati.
- Dalam study lab, subjek harus diberitahukan sepenuhnya mengenai alasan eksperimen setelah mereka berpartisipasi dalam studi.
- Subjek tidak boleh dihadapkan pada situasi yang mengancam mereka, baik secara fisik maupun mental.
- Tidak boleh ada penyampaian yang salah atau distorsi dalam melaporkan data yang dikumpulkan selama study.
BAB II. ISI
2.1 WAWANCARA
DENGAN NARASUMBER
·
Tanya : Permisi
bapak maaf mengganggu,kami dari siswa SMAN 1 NGEMPLAK ingin mewawancarai
tentang produksi roti bapak, apakah bapak berkenan?
·
Jawab : Ya
boleh.
·
Tanya : Apakah kami
boleh tahu siapa nama bapak?
·
Jawab : Nama
saya pak Jhon.
·
Tanya : Apakah
bapak selaku pemilik pabrik RESTU BAKERY?
·
Jawab : Ya,
saya selaku pemilik pabrik Restu Bakery ini.
·
Tanya : Kapan
pabrik ini didirikan?
·
Jawab : Pabrik
ini didirikan pada tahun 2008.
·
Tanya : Berapa
jumlah total pegawai yang bekerja di pabrik ini?
·
Jawab : Total
pegawai yang bekerja saat ini ada sekitar 28 orang, yang terdiri dari 17
laki-laki dan 11 perempuan.
·
Tanya : Kapan
jam kerja di pabrik ini dimulai?
·
Jawab : Pegawai
datang jam 06.00 WIB, dan pegawai mulai membuat roti pada jam 07.00 pagi sampai
selesai kurang lebih jam 06.00 malam.
·
Tanya : Selain
disini apakah ada cabang di daerah lain?
·
Jawab : Tidak,
hanya disini. Tetapi saya mempunyai 2 lokasi pembuatan yang menjadi satu.
·
Tanya : Berapa
jumlah roti yang diproduksi dalam sehari?
·
Jawab : Dalam
sehari kami bisa membuat kurang lebih sekitar 28 ribu roti dengan beraneka
ragam rasa.
·
Tanya : Roti
yang dihasilkan didistribusikan kemana saja?
·
Jawab : Roti
ini didistribusikan sampai Delanggu, Klaten, Magelang, Boyolali dan Wilayah
Solo.
·
Tanya : Apa
kesulitan bapak dalam mendistribusikan dan memproduksi roti?
·
Jawab : Dalam
mendistribusikan Alhamdulillah tidak ada kesulitan, sedangkan dalam memproduksi
terkendala kurangnya tenaga kerja ketika adanya banyak pesanan.
·
Tanya : Tujuan
awal bapak mendirikan pabrik roti Restu Bakery untuk apa?
·
Jawab :
Pertamanya saya menganggur dan saya dulu pernah ikut teman membuat roti. Maka
disini saya mengembangkan pengalaman saya yang awalnya mencoba-coba dan
ternyata berhasil dan disukai banyak pelanggan, maka dari itu saya mencari
tenaga kerja sekitar yang untuk mencukupi banyaknya permintaan roti dan
Alhamdulillah sekarang sudah semakin maju.
·
Tanya : Apa
yang memotivasi bapak dalam memberi nama Restu Bakery?
·
Jawab : Dulu
saya pernah ikut teman membuat roti, tetapi usahanya kurang sukses. Dan saya
akhirnya meminjam peralatan, nama merek, dan mencoba-coba dan ternyata
berhasil.
2.2 HASIL WAWANCARA DENGAN BENTUK PARAGRAF
PABRIK RESTU BAKERY
Restu Bakery
adalah sebuah pabrik roti yang sukses ditangan pak Jhon, dan berdiri sejak
tahun 2008 sampai sekarang. Jumlah pegawai saat ini ada sekitar 28 orang yang
terdiri dari 17 pria dan 11 wanita, pegawai-pegawai tersebut mulai datang pada
pukul 06.00 pagi dan mulai bekerja membuat roti pada pukul 07.00 pagi dan
selesai sekitar pukul 06.00 sore. Dalam sehari pabrik ini dapat memproduksi
kurang lebih sekitar 28 ribu roti per
hari dengan beraneka rasa.
Hasil produksi
roti di pabrik Restu Bakery di distribusikan ke wilayah Delanggu, Klaten,
Magelang, Boyolali dan sekitar wilayah Solo. Tidak ada kesulitan dalam
pendistribusian, tetapi ada sedikit masalah dalam proses produksi yaitu dalam
hal kurangnya tenaga kerja ketika permintaan roti sedang tinggi.
Tujuan pak Jhon
mendirikan pabrik Restu Bakery karena ingin meneruskan usaha temannya yang
mengalami kebangkrutan, dan akhirnya sukses sampai sekaranag.
BAB
III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Untuk bisa berwira usaha kita perlu melihat peluang terlebih
dahulu, selanjutnya kita mengembangkan jiwa wira usaha yaitu dengan memiliki
ketegasan, kepekaan dan tekad yang kuat.
2. Dalam menjalankan usaha ada kalanya kita jatuh, untuk terus
mengembangkan usaha kita tidak boleh putus asa, dan berusaha melihat peluang
baru yang ada, serta terus berkreasi dan berinovasi terhadap usaha yang kita
geluti.
3.Tak perlu terus terpuruk dalam masalah yang ada tapi mencoba
menjadikan masalah sebagai sumber inspirasi yang nantinya bisa mengembangkan
usaha.
4.Tegas dan teliti terhadap pegawai juga perlu diperhatikan
dalm mengembangkan usaha. Sehingga
kualitas produk dapat terjamin dan bosa mendapat pelanggan setia.
Dalam
melakukan seuatu kegiatan kita harus bekerja keras, tidak boleh mengeluh,
percaya diri bahwa kita bisa, jangan putus asa, selalu optimis, dan harus
berani dalam mengambil suatu keputusan. Harus berani untuk mencoba sesuatu yang
baru dan jangan pernah takut untuk gagal dalam melakukan sesuatu karena
kegagalan bukan akhir dari segalanya tapi awal dari kesuksesan.