Minggu, 20 April 2014

laporan hasil wawancara

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI………………………………………………………...............1
KATA PENGANTAR…………………………………………………….....2
BAB I PENDAHULUAN
            I.1        Latar Belakang…………………………………….............. 3
            I.2        Tujuan Teks………………………………………………...  3
            1.3       Metode Pengumpulan Data………………………………….4
BAB II ISI
            2.1       Wawancara dengan Narasumber……………………………            10
            2.2       Hasil Wawancara dalam bentuk paragraph………………… 11
BAB III PENUTUP
            3.1       Kesimpulan………………………………………………….12
            3.2       Saran-saran…………………………………………………. 12
LAMPIRAN








KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT  yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah – Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan hasil wawancara kami, meskipun dengan sedikit keterlambatan. Dari hasil wawancara yang telah kami lakukan di Produksi Roti”RESTU”, kami mendapatkan banyak pengetahuan dalam bidang wirausaha yang tidak ternilai harganya. Dan dengan bersumber dari hal – hal tersebut akhirnya menjadi dasar dan bahan bagi penyusunan laporan ini.
Laporan hasil wawancara ini dapat terselesaikan dengan adanya bantuan dari pihak pembimbing materi yaitu pengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas X–3, Ibu Wiwin yang telah mengarahkan kami untuk membuat laporan hasil wawancara dengan benar. Kemudian juga kami ucapkan terimakasih kepada pemilik  Produksi Roti yaitu Bapak Jhon karena telah meluangkan waktunya untuk menyampaikan informasi kepada kami sehingga kami dapat menyusun laporan hasil wawancara ini. Serta tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada teman – teman yang telah menyusun laporan hasil wawancara sebelumnya karena telah memberi kami inspirasi untuk membuat laporan hasil wawancara ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi penyempurnaan penyusunan laporan selanjutnya. Kami juga berharap tugas wawancara maupun laporan hasil wawancara ini dapat berguna dan bermanfaat bagi para pembaca.
           
Boyolali, 16 April 2014

                                                                                    Penyusun

BAB    I  PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
Kegiatan wawancara ini merupakan salah satu tugas di bidang mata pelajaran Bahasa Indonesia yang bertujuan untuk memperoleh informasi dari narasumber. Kami memilih obyek wawancara di pabrik pengolahan pangan “RESTU BAKERY” oleh karena itu kami mewawancarai pemilik perusahaan tersebut yang bertempat di Gawanan, RESTU BAKERY yaitu Pabrik pengolahan pangan yang memproduksi roti dengan beraneka rasa.
Dengan terlaksananya kegiatan wawancara ini, maka kami berharap telah memenuhi tugas Bahasa Indonesia dan mendapatkan nilai yang baik. Serta bermamfaat bagi teman-teman sekalian.

1.2 Tujuan Tugas Wawancara 
 1. Memenuhi tugas Bahasa Indonesia.
 2. Menumbuhkan rasa kerja sama antara anggota kelompok.
 3. Memahami dan menguasai kegiatan wawancara.
 4. Memperoleh informasi.








1.3 Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan.
Jenis sumber data adalah mengenai dari mana data diperoleh. Apakah data diperoleh dari sumber langsung (data primer) atau data diperoleh dari sumber tidak langsung (data sekunder).
Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dkoumentasi dan sebagainya.
Sedangkan Instrumen Pengumpul Data merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data.  Karena berupa alat, maka instrumen dapat berupa lembar cek list, kuesioner (angket terbuka / tertutup), pedoman wawancara, camera photo dan lainnya.
Adapun tiga teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah angket, observasi dan wawancara.
1. Angket
Angket / kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya.
Meskipun terlihat mudah, teknik pengumpulan data melalui angket cukup sulit dilakukan jika respondennya cukup besar dan tersebar di berbagai wilayah.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan angket menurut Uma Sekarang (dalam Sugiyono, 2007:163) terkait dengan prinsip penulisan angket, prinsip pengukuran dan penampilan fisik.
Prinsip Penulisan angket menyangkut beberapa faktor antara lain :
  • Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur maka harus ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban.
  • Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden. Tidak mungkin menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa Inggris pada responden yang tidak mengerti bahasa Inggris, dsb.
  • Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup. Jika terbuka artinya jawaban yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan tertutup maka responden hanya diminta untuk memilih jawaban yang disediakan.
2. Observasi
Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.
Participant Observation
Dalam observasi ini, peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatam sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data.
Misalnya seorang guru dapat melakukan observasi mengenai bagaimana perilaku siswa, semangat siswa, kemampuan manajerial kepala sekolah, hubungan antar guru, dsb.
Non participant Observation
Berlawanan dengan participant Observation, Non Participant merupakan observasi yang penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati.
Misalnya penelitian tentang pola pembinaan olahraga, seorang peneliti yang menempatkan dirinya sebagai pengamat dan mencatat berbagai peristiwa yang dianggap perlu sebagai data penelitian.
Kelemahan dari metode ini adalah peneliti tidak akan memperoleh data yang mendalam karena hanya bertindak sebagai pengamat dari luar tanpa mengetahui makna yang terkandung di dalam peristiwa.
Alat yang digunakan dalam teknik observasi ini antara lain : lembar cek list, buku catatan, kamera photo, dll.

3. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data.
Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000 responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data (umumnya penelitian kualitatif)
Wawancara terbagi atas wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
  1. Wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti apa informasi yang ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah dibuat secara sistematis. Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu tape recorder, kamera photo, dan material lain yang dapat membantu kelancaran wawancara.
  2. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali dari responden.
Kelebihan dan Kekurangan dalam Teknik Pengumpulan Data
1. Metode Observasi
Pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut. Pengamatan baru tergolong sebagai teknik mengumpulkan data, jika pengamatan tersebut mempunyai kriteria berikut:
  • Pengamatan digunakan untuk penelitian dan telah direncanakan secara sistematik.
  • Pengamatan harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah direncanakan.
  • Pengamatan tersebut dicatat secara sistematis dan dihubungkan dengan proposisi umum dan bukan dipaparkan sebagai suatu set yang menarik perhatian saja.
Pengamatan dapat dicek dan dikontrol atas validitas dan reliabilitasnya. Penggunaan pengamatan langsung sebagai cara mengumpulkan data mempunyai beberapa keuntungan antara lain :
Pertama. Dengan cara pengamatan langsung, terdapat kemungkinan untuk mencatat hal-hal, perilaku, pertumbuhan, dan sebagainya, sewaktu kejadian tersebut berlaku, atau sewaktu perilaku tersebut terjadi. Dengan cara pengamatan, data yang langsung mengenai perilaku yang tipikal dari objek dapat dicatat segera, dantidak menggantungkan data dari ingatan seseorang;
Kedua. Pengamatan langsung dapat memperoleh data dari subjek baik tidak dapat berkomunikasi secara verbal atau yang tak mau berkomunikasi secara verbal. Adakalanya subjek tidak mau berkomunikasi, secara verbal dengan enumerator atau peneliti, baik karena takut, karena tidak ada waktu atau karena enggan. Dengan pengamatan langsung, hal di atas dapat ditanggulangi. Selain dari keuntungan yang telah diberikan di atas, pengamatan secara langsung sebagai salah satu metode dalam mengumpulkan data, mempunyai kelemahan-kelemahan.
2. Metode Wawancara
Yang dimaksud dengan wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara). Wawancara dapat dilakukan dengan tatap muka maupun melalui telpon.
Wawancara Tatap Muka
Beberapa kelebihan wawancara tatap muka antara lain :
  • Bisa membangun hubungan dan memotivasi responden
  • Bisa mengklarifikasi pertanyaan, menjernihkan keraguan, menambah pertanyaan baru
  • Bisa membaca isyarat non verbal
  • Bisa memperoleh data yang banyak



Sementara kekurangannya adalah :
  • Membutuhkan waktu yang lama
  • Biaya besar jika responden yang akan diwawancara berada di beberapa daerah terpisah
  • Responden mungkin meragukan kerahasiaan informasi yang diberikan
  • Pewawancara perlu dilatih
  • Bisa menimbulkan bias pewawancara
  • Responden bias menghentikan wawancara kapanpun
Wawancara via phone
Kelebihan
  • Biaya lebih sedikit dan lebih cepat dari warancara tatap muka
  • Bisa menjangkau daerah geografis yang luas
  • Anomalitas lebih besar dibanding wawancara pribadi (tatap muka)
Kelemahan
  • Isyarat non verbal tidak bisa dibaca
  • Wawancara harus diusahakan singkat
  • Nomor telpon yang tidak terpakai bisa dihubungi, dan nomor yang tidak terdaftar pun dihilangkan dari sampel
3.Metode Kuesioner
Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah disusun sebelumnya. Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner, atau daftar pertanyaan tersebut cukup terperinci dan lengkap dan biasanya sudah menyediakan pilihan jawaban (kuesioner tertutup) atau memberikan kesempatan responden menjawab secara bebas (kuesioner terbuka).
Penyebaran kuesioner dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti penyerahan kuesioner secara pribadi, melalui surat, dan melalui email. Masing-masing cara ini memiliki kelebihan dan kelemahan, seperti kuesioner yang diserahkan secara pribadi dapat membangun hubungan dan memotivasi respoinden, lebih murah jika pemberiannya dilakukan langsung dalam satu kelompok, respon cukup tinggi. Namun kelemahannya adalah organisasi kemungkinan menolak memberikan waktu perusahaan untuk survey dengan kelompok karyawan yang dikumpulkan untuk tujuan tersebut.
Etika dalam Pengumpulan Data
Beberapa isu etis yang harus diperhatikan ketika mengumpulkan data antara lain :
  1. Memperlakukan informasi yang diberikan responden dengan memegang prinsip kerahasiaan dan menjaga pribadi responden merupakan salah satu tanggung jawab peneliti.
  2. Peneliti tidak boleh mengemukakan hal yang tidak benar mengenai sifat penelitian kepada subjek. Dengan demikian, peneliti harus menyampaikan tujuan dari penelitian kepada subjek dengan jelas.
  3. Informasi pribadi atau yang terlihat mencampuri sebaiknya tidak ditanyakan, dan jika hal tersebut mutlak diperlukan untuk penelitian, maka penyampaiannya harus diungkapkan dengan kepekaan yang tinggi kepada responden, dan memberikan alasan spesifik mengapa informasi tersebut dibutuhkan untuk kepentingan penelitian.
  4. Apapun sifat metode pengumpulan data, harga diri dan kehormatan subjek tidak boleh dilanggar
  5. Tidak boleh ada paksaan kepada orang untuk merespon survei dan responden yang tidak mau berpartisipasi tetap harus dihormati.
  6. Dalam study lab, subjek harus diberitahukan sepenuhnya mengenai alasan eksperimen setelah mereka berpartisipasi dalam studi.
  7. Subjek tidak boleh dihadapkan pada situasi yang mengancam mereka, baik secara fisik maupun mental.
  8. Tidak boleh ada penyampaian yang salah atau distorsi dalam melaporkan data yang dikumpulkan selama study.








BAB II. ISI
2.1 WAWANCARA DENGAN NARASUMBER

·         Tanya : Permisi bapak maaf mengganggu,kami dari siswa SMAN 1 NGEMPLAK ingin mewawancarai tentang produksi roti bapak, apakah bapak berkenan?
·         Jawab : Ya boleh.
·         Tanya : Apakah kami boleh tahu siapa nama bapak?
·         Jawab : Nama saya pak Jhon.
·         Tanya : Apakah bapak selaku pemilik pabrik RESTU BAKERY?
·         Jawab : Ya, saya selaku pemilik pabrik Restu Bakery ini.
·         Tanya : Kapan pabrik ini didirikan?
·         Jawab : Pabrik ini didirikan pada tahun 2008.
·         Tanya : Berapa jumlah total pegawai yang bekerja di pabrik ini?
·         Jawab : Total pegawai yang bekerja saat ini ada sekitar 28 orang, yang terdiri dari 17 laki-laki dan 11 perempuan.
·         Tanya : Kapan jam kerja di pabrik ini dimulai?
·         Jawab : Pegawai datang jam 06.00 WIB, dan pegawai mulai membuat roti pada jam 07.00 pagi sampai selesai kurang lebih jam 06.00 malam.
·         Tanya : Selain disini apakah ada cabang di  daerah lain?
·         Jawab : Tidak, hanya disini. Tetapi saya mempunyai 2 lokasi pembuatan yang menjadi satu.
·         Tanya : Berapa jumlah roti yang diproduksi dalam sehari?
·         Jawab : Dalam sehari kami bisa membuat kurang lebih sekitar 28 ribu roti dengan beraneka ragam rasa.
·         Tanya : Roti yang dihasilkan didistribusikan kemana saja?
·         Jawab : Roti ini didistribusikan sampai Delanggu, Klaten, Magelang, Boyolali dan Wilayah Solo.
·         Tanya : Apa kesulitan bapak dalam mendistribusikan dan memproduksi roti?
·         Jawab : Dalam mendistribusikan Alhamdulillah tidak ada kesulitan, sedangkan dalam memproduksi terkendala kurangnya tenaga kerja ketika adanya banyak pesanan.
·         Tanya : Tujuan awal bapak mendirikan pabrik roti Restu Bakery untuk apa?
·         Jawab : Pertamanya saya menganggur dan saya dulu pernah ikut teman membuat roti. Maka disini saya mengembangkan pengalaman saya yang awalnya mencoba-coba dan ternyata berhasil dan disukai banyak pelanggan, maka dari itu saya mencari tenaga kerja sekitar yang untuk mencukupi banyaknya permintaan roti dan Alhamdulillah sekarang sudah semakin maju.
·         Tanya : Apa yang memotivasi bapak dalam memberi nama Restu Bakery?
·         Jawab : Dulu saya pernah ikut teman membuat roti, tetapi usahanya kurang sukses. Dan saya akhirnya meminjam peralatan, nama merek, dan mencoba-coba dan ternyata berhasil.

2.2 HASIL WAWANCARA DENGAN BENTUK PARAGRAF

PABRIK RESTU BAKERY

            Restu Bakery adalah sebuah pabrik roti yang sukses ditangan pak Jhon, dan berdiri sejak tahun 2008 sampai sekarang. Jumlah pegawai saat ini ada sekitar 28 orang yang terdiri dari 17 pria dan 11 wanita, pegawai-pegawai tersebut mulai datang pada pukul 06.00 pagi dan mulai bekerja membuat roti pada pukul 07.00 pagi dan selesai sekitar pukul 06.00 sore. Dalam sehari pabrik ini dapat memproduksi kurang lebih sekitar 28 ribu  roti per hari dengan beraneka rasa.
            Hasil produksi roti di pabrik Restu Bakery di distribusikan ke wilayah Delanggu, Klaten, Magelang, Boyolali dan sekitar wilayah Solo. Tidak ada kesulitan dalam pendistribusian, tetapi ada sedikit masalah dalam proses produksi yaitu dalam hal kurangnya tenaga kerja ketika permintaan roti sedang tinggi.
            Tujuan pak Jhon mendirikan pabrik Restu Bakery karena ingin meneruskan usaha temannya yang mengalami kebangkrutan, dan akhirnya sukses sampai sekaranag.





BAB III PENUTUP
            3.1  KESIMPULAN
1. Untuk bisa berwira usaha kita perlu melihat peluang terlebih dahulu, selanjutnya kita mengembangkan jiwa wira usaha yaitu dengan memiliki ketegasan, kepekaan dan tekad yang kuat.
2. Dalam menjalankan usaha ada kalanya kita jatuh, untuk terus mengembangkan usaha kita tidak boleh putus asa, dan berusaha melihat peluang baru yang ada, serta terus berkreasi dan berinovasi terhadap usaha yang kita geluti.
3.Tak perlu terus terpuruk dalam masalah yang ada tapi mencoba menjadikan masalah sebagai sumber inspirasi yang nantinya bisa mengembangkan usaha.
4.Tegas dan teliti terhadap pegawai juga perlu diperhatikan dalm mengembangkan usaha.  Sehingga kualitas produk dapat terjamin dan bosa mendapat pelanggan setia.

            3.2  SARAN-SARAN
Dalam melakukan seuatu kegiatan kita harus bekerja keras, tidak boleh mengeluh, percaya diri bahwa kita bisa, jangan putus asa, selalu optimis, dan harus berani dalam mengambil suatu keputusan. Harus berani untuk mencoba sesuatu yang baru dan jangan pernah takut untuk gagal dalam melakukan sesuatu karena kegagalan bukan akhir dari segalanya tapi awal dari kesuksesan.